Sabtu, 12 Februari 2011

BUNDA

Saat aku rebah dalam pangkuanmu ibunda...
aku diam tanpa ucap..

sedang senyum kasihmu mampu melawan
seribu bahasa kalbuku ibunda tercinta 

usapan tanganmu begitu lembut membasuh 
jiwaku yang gelap perkara dunia...

belaian lembut jemarimu mampu mengasah
gairah ku yang kian lemah...

terbuai rindu akan ketidak pastian pada
kenangan yang terbenam
ibunda tercinta...

saat bisikkan lembut dari mulut bijakmu
terucap

ananda...

pejamkan matamu sejenak,

dan lihatlah diantara kegelapan itu 
ada orang buta yang selalau berjalan bersama
dalam hamparan gurun yang begitu luas..

mereka hanya mencari mata yang bisa
melihat, dan membacakan surat rahasia yang 
mereka bawa bersama selama puluhan tahun
itu...

tiba2 kamu datang di antara mereka, lalu kau
buka surat itu...

yang kamu lihat adalah selembar kertas
putih kosong tak tertulis.

Dengan jujur kau katakan pada mereka apa
yang kau lihat dari surat itu...

mereka menangis...lalu tersenyum.


dalam kebutaan mereka berharap surat itu 
adalah petunjuk atau resep rahasia untuk 
dapat melihat kembali...

mereka menangis,sebab mereka menyadari,
walaupun hanya selembar kertas putih
kosong, tapi surat itu adalah pancaran sinar
terang...

jika tak ada pancaran sinar ini, mungkin 
mereka sudah di telan kegelapan hidup...

dan mereka tersenyum, melihatmu yang tak
bisa berbuat apa2.

sekarang buka matamu ananda !

tadi apa yang kau lihat dan sekarang apa
yang kau lihat...?

maafkan aku ibunda...

aku akan bangkit menggapai cita dan
cintaku yang tertidur...

terima kasih bunda atas segala kasih dan
sayangmu.

>>><<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar